Bismillahirrahmaanirrahiim……………..
Saya memulai perjalanan ini sendirian dari kota Malang tempat saya tinggal. Semoga informasi ini berguna bagi kawan-kawan yang ingin pergi ke pulau komodo untuk menikmati keindahan alamnya dengan biaya minimalis.
Rabu, 27 April 2011 (14.25 WIB)
@ Stasiun kota Malang, beli tiket kereta jurusan Malang-Banyuwangi (kereta api Tawang alun) yang bakalan berangkat jam 14.30 WIB dari stasiun kota Malang menuju stasiun terakhir di pulau jawa bagian timur (stasiun dekat pelabuhan ketapang Banyuwangi ). Tiket kereta Malang-Banyuwangi : Rp.18.500,-. Jika kawan2 berangkat dari kota lain seperti Jakarta atau Jogjakarta,tinggal menyesuaikan tiket kereta dari kota masing-masing menuju banyuwangi.
Rabu 27 april 2011 (23.25 WIB)
Sampai di stasiun terakhir banyuwangi,stasiun terakhir ini berjarak sekitar 100 meter dari pelabuhan, so… kawan-kawan yang menggunakan angkutan kereta api untuk menyeberang ke Bali lebih mudah untuk menuju ke pelabuhan, begitu keluar dari pintu stasiun jalan lurus aja,trus setelah ketemu jalan besar,tengok arah kanan,kita udah bisa lihat wilayah pelabuhan. Tiket penyeberangan ke Bali naik kapal penyeberangan Ferry harganya cukup terjangkau,cukup Rp.6000,- kita udah bisa nyebarang ke Bali dengan waktu tempuh 1 – 1,5 jam.
- Jangan kaget saat kita masuk wilayah pelabuhan Gilimanuk (Bali) kita akan diperiksa kelengkapan dokumen (utamanya KTP) oleh Polisi bersenjata lengkap,ini terjadi semenjak kejadian Bom Bali 1-2,jadi jangan sampai kelupaan bawa KTP atau identitas lain.
Kamis, 28 April 2011 (00.30 WIB)
Begitu merapat di pelabuhan Gilimanuk, cepet2 saya cari bis jurusan Denpasar. Kebetulan ada bis jurusan Jember-Denpasar yang ternyata satu kapal dengan saya dari banyuwangi tadi,saya langsung naik tanpa tanya ongkos. Begitu di atas bis,sang kondektur minta uang karcis yang harganya Rp.25.000,- bisnya lumayan nyaman,dengan AC tapi tiket tetep ekonomi. Hehehehe… nama busnya “Margahayu”,kalo kawan-kawan belum ketemu bis di banyuwangi,jangan khawatir. Karena bus jurusan denpasar beroperasi 24 jam penuh,jadi tidak sulit menjumpai bis di pelabuhan gilimanuk.
28 April 2011 (05.47 WITA)
Sampai di terminal “Ubung” Denpasar. Kebetulan baru aja adzan shubuh,saya cari toilet umum untuk mandi pagi di wilayah terminal. Sekali mandi Rp.3000,- nah!deket toilet umum ada mushola,bagi kawan-kawan yang muslim bisa sholat disini.
- Angkutan umum di pulau Bali agak susah,kebanyakan untuk menuju tempat2 yang spesifik kita bisa naik ojek,kebetulan tujuan saya berikutnya pantai sanur,naik ojek Rp.30.000,- dari terminal Ubung. Saya transit di Bali selama satu malam (nginep di rumah temen) hehehe.. beb bebz… hemmmaaatt….
Jumat, 29 April 2011 (13.00 WITA )
Selepas sholat jum’at saya packing untuk berikutnya nyebrang ke pulau Lombok,jadi tujuan selanjutnya pelabuhan Padang Bai (sebelah timur pulau Bali). Dari Sanur naik bis menuju pelabuhan Padang bai tiketnya Rp.15.000,-. Sampai di pelabuhan padang bai jam 17.00 WITA tanpa buang waktu saya langsung beli tiket kapal ferry menuju pelabuhan Lembar (Lombok). Harga tiket kapalnya Rp.36.000,- dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam.
- Catatan berikutnya : saya sarankan untuk kawan-kawan berangkat lebih pagi menuju pelabuhan padang bai,karena jarang ada bus yang langsung menuju pelabuhan padang bai di sore hari,jadi dari pertigaan menuju pelabuhan padangbai kita harus naik ojek lagi dengan tarif Rp.10.000,-. Sampai jam 3 sore masih ada angkot dengan tarif Rp.5000,-.
29 April 2011 (23.00 WITA)
Akhirnya setelah perjalanan yang melelahkan,saya tiba di pelabuhan lembar hampir tengah malam,masalah baru timbul disini. Angkutan umum lintas Lombok beroperasi hanya sampai jam 18.00 WITA. Mau nggak mau akhirnya saya menumpang truk barang menuju pelabuhan kayangan (sebelah timur pulau lombok).
Sabtu, 30 April (03.00 WITA)
Sampai di pelabuhan kayangan pagi2 buta gini,lanjut beli tiket ferry nyebrang ke pulau Sumbawa. Harga tiketnnya Rp.18.500,-. Alhamdulillah,di dalam kapal ini ada bus jurusan kota Bima,saya tanya sama supirnya berapa ongkos ke Bima pak? Dengan tiket Rp.150.000,- saya menumpang bus ini sampai ke terminal kota Bima NTB.
30 April 2011 (15.00 WITA)
Tiba di terminal kota Bima setelah perjalan panjang melintasi pegunungan pulau sumbawa,jujur aja.. melelahkan tapi pemandanganya indah banget,kita bisa liat gerombolan monyet liar di kanan-kiri jalan.. hehehehe.. nggak nunggu lama saya langsung naik bus jurusan pelabuhan Sape dengan harga tiket Rp 15.000,- nah.. di pelabuhan Sape ini,kapal menuju Labuhan bajo NTT hanya terjadwal sekali sehari,jadi saya harus bermalam di sape sampai besok pagi.
- Catatan : tarif losmen untuk semalam di wilayah ini di kisaran Rp.30.000,-. Tapi saya beruntung,di kapal penyeberangan tadi saya berkenalan dengan kawan baru,rumahnya asli sape deket pelabuhan,jadi saya tidak perlu keluar ongkos nginep untuk malam ini. Ini pengalaman pertama saya tidur di rumah panggung yang terbuat dari kayu. Keluarga ini benar2 baik,dalam hati saya berjanji suatu saat saya akan datang lagi ke rumah ini. Terimakasih kawan..
Minggu, 1 Mei (07.30 WITA)
Beli tiket penyeberangan sape-labuhan bajo Rp.46.000,- jadwal berangkat kapal yang jam 8 pagi ternyata molor sampai jam 11 siang,jadi saya menunggu di atas kapal ini sampai jam 11 siang. Kalo kawan-kawan beruntung kalian bisa melihat ikan lumba-lumba di penyeberangan ini.
1 Mei (15.30 WITA)
Merapat di Labuhan Bajo NTT,saya takjub dengan pemandangan kepulauan di wilayah ini.. Indah buangeeeeeettttt… sebelum masuk wilayah labuhan bajo,kita sudah di sambut pulau bidadari yang mirip bukit tempat tinggal teletubies. Setelah mendarat di pelabuhan,nah.. disini saya bingung lagi dimana saya harus cari penginapan yang sesuai dengan kantong saya,akhirnya saya liat ada warung soto dengan tulisan “asli wong solo”,hehehe.. karena saya juga orang jawa,dengan trik beli soto dulu,sambil tanya2 sama bapak tukang soto ini,saya dapet info penginapan sederhana n murah meriah,cukup 25 ribu semalam,udah dapet bonus obat nyamuk bakar untuk malam hari,dan kopi/atau teh di pagi harinya.. nama penginapan itu “HOMESTAY DUA SATU”
- Semakin dekat dengan tujuan utama saya PULAU KOMODO,semakin bingung. Saat mendarat di pelabuhan tadi saya ditawari seorang tour guide paket menuju pulau komodo dengan harga Rp.350.000,- (dengan catatan menunggu wisatawan yang lain,minimal 10 orang) sebenarnya harga ini tidak mahal sih,karena sewa kapal kesana sekitar 1-1,5 jutaan,dengan penumpang sepuluh orang tarif ini akan ringan,plus tiket masuk Taman Nasional beserta donation fee 85 ribu dan jasa tour guide 100ribu,tapi masalahnya saya benar-benar sendirian,naluri saya mengatakan pasti ada cara lebih murah kesana.
1 Mei 2011 (16.00)
Tuh kan.. saya beruntung lagi,di penginapan “Dua Satu” ini ternyata tempat orang2 pulau komodo menginap saat berdagang atau membeli kebutuhan sehari-hari di labuhan bajo,saya berkenalan dengan orang-orang lokal pulau komodo disini,saya dapat informasi lengkap bagaimana menuju kesana seperti keseharian orang-orang ini. Kebetulan besok pagi ada perahu yang menuju kesana,saya diajak bareng oleh mas guntur,pemuda asli pulau komodo ini benar2 ramah,saya diajaknya nyebrang bareng besok pagi ke pulau komodo. Hehehehe..Alhamdulillah…
- Malam ini saya habiskan untuk memancing di dermaga perahu kecil tepat di belakang pasar ikan labuhan bajo,dapet ikan buuaaanyaaakk….
Senin, 2 Mei 2011 (13.00 WITA)
Berangkat menuju PULAU KOMODO dengan angkutan perahu kecil berisi 20an orang2 asli pulau komodo plus barang2 kebutuhan mereka sehari-hari. Perkiraan perjalanan 3 jam. Tarif perahu kecil ini cukup terjangkau,cukup 20ribu sekali jalan.
2 Mei 2011 (16.00 WITA)
Sampai di dermaga Abdul Husen desa komodo,Alhamdulillah.. puji syukur padamu ya Rabb.. akhirnya saya bisa menginjak pulau komodo. Di desa ini tidak ada penginapan,tapi saya jamin tidak kesulitan mencari tempat menginap di desa ini,karena mayoritas warga pulau komodo welcome pada para wisatawan yang masuk ke desa mereka. Kebetulan saya kenal mas guntur yang menawarkan saya untuk menginap di rumahnya,langsung saya iyakan. hehehehehe.. tapi saya batal menginap di rumah mas guntur,karena saya melihat ada 3 orang saudaranya yang akan pergi melaut sore ini untuk menangkap cumi-cumi menggunakan bagan,saya putuskan untuk ikut mereka melaut. Hahahaha… malam ini saya bermalam di perahu..
Selasa, 3 Mei 2011 (07.00 WITA)
Perahu kembali merapat ke dermaga kampung komodo setelah semalaman melaut,saya langsung menuju rumah mas guntur,mas guntur langsung mengajak saya menuju Loh liang,tempat dimana saya bisa melihat komodo langsung di habitatnya. Pagi ini saya nggak sempat mandi,karena ada perahu warga lokal yang akan menuju loh liang,mereka para penjual souvenir di loh liang,jadi saya harus buru2 dengan konsekuensi nggak mandi. hehehehe…
3 Mei 2011 (07.10 WITA)
Sampailah saya di loh liang,baru merapat di pantai,udah disambut rusa liar yang lagi berjemur,sepertinya memang tempat ini sangat menarik. Saya langsung menuju loket taman nasional,tapi di cegah oleh temen2 baru saya yang asli warga komodo. Mas irfan nggak usah kesana,mas irfan kan tamu kampung,jadi tidak perlu beli tiket. Biar kami saja yang antar keliling2. Saya masih bingung,how can..???? saya dianggap tamu kampung komodo..??? padahal saya kan backpacker biasa..??? tapi karena mereka terus mendesak,saya turuti kemauan temen2 saya ini,jadi saya masuk loh liang bersama kawan-kawan baru saya ini. Akhirnya saya bisa melihat hewan purba ini di habitat asalnya,seneng juga grogi campur aduk. Saya nggak menyia-nyiakan kesempatan untuk foto2 n narsis dibantu temen2 baru saya ini.. Si Faisal anak kepala desa komodo ini lumayan jago juga ambil gambar dengan digicam,hasil jepretanya lumayan bagus.. hehehehe..
Puas rasanya hati ini bisa keliling loh liang ditemani temen2 baru yang sangat ramah,saat mau pulang saya beli souvenir kaos bergambar komodo seharga 70ribu,mahal sih.. tapi sebanding dengan apa yang saya alami di pulau ini.
Tepat jam 11 siang saya balik ke kampung komodo,kali ini tidak naik boat,tapi menyusuri pinggir pantai dan sedikit naik turun bukit selama setengah jam bersama mas guntur. Di pinggir pantai yang kami lewati ada batu karang yang di atasnya terdapat karang2 pipih kecil yang sepertinya sengaja dilempar ke atasnya,saya tanya mas guntur tentang hal itu. Ternyata masyarakat kuno pulau komodo percaya jika batu pipih yang dilempar tidak jatuh,maka akan memiliki anak yang berkulit putih bersih. Tak jauh dari lokasi tersebut ,eh.. ditengah jalan ada perahu milik warga komodo yang datang untuk menjemput kami,hehehehe… orang2 ini bener2 baik..
Setelah ngobrol cukup lama,saya pamit pulang karena perahu ke labuhan bajo berangkat jam 11 siang. Saya ingin memberi sedikit uang pada mas guntur karena telah memandu saya ke pulau ini,tapi dengan rendah hati dia menolak,tidak usah mas.. mas irfan tamu disini.. geleng2 kepala saya.. koq bisa gini ya..?? saya juga diberi kalung mutiara hitam,dia bilang untuk istrinya mas irfan,semoga suka. Ditambah lagi sebotol madu asli pulau komodo plus cumi kering khas pulau komodo. Alhamdulillah… saya sampai nggak enak hati,akhirnya joran pancing plus perlengkapanya saya kasih ke mas guntur. Ini kenang2an dari saya mas.. Insyaallah suatu saat saya akan datang lagi.. setelah berpamitan penuh haru,perahu saya berangkat ke labuhan bajo lagi..
3 Mei 2011 (15.00)
Sore ini saya bermalam lagi di Homestay “Dua Satu” untuk menunggu kapal penyeberangan besok pagi yang berangkat jam 08.00 WITA. Sekalian jalan-jalan keliling pelabuhan untuk mencari transportasi paling murah untuk balik ke pulau jawa. Kali ini saya putuskan untuk menumpang truk ekspedisi yang akan menuju pulau jawa,cukup dengan 100ribu saya bisa sampai di banyuwangi lagi untuk selanjutnya naik kereta pertama jurusan Banyuwangi-Malang yang berangkat jam 5 Pagi.
Saya tidak merekomendasikan cara track saya secara keseluruhan kepada kawan-kawan yang ingin pergi ke pulau komodo,tapi akan saya rangkumkan catatan jalur perjalanan beserta biaya-biayanya di bawah ini.
Sedikit informasi lagi, harga makanan di Labuhan Bajo sedikit lebih mahal dari makanan di jawa,harga semangkuk soto wong solo tempat saya bertanya penginapan tadi plus es tehnya Rp. 13.000,- ada juga nasi kuning dengan lauk ayam goreng dekat pelabuhan seharga Rp.5000,- atau bakso Malang juga dengan harga yang sama.
Untuk telekomunikasi,di wilayah ini hanya ada sinyal Telkomsel,jadi buat kawan-kawan yang menggunakan provider lain silahkan bawa kartu perdana Telkomsel. Di labuhan bajo hanya ada satu warnet yakni “Rpnet”,dekat dengan Homestay “DUA SATU”,kira-kira 10 meter sebelah ke sebelah kanan,karena lokasinya di luar jawa,tarif warnet disini 8000/jam,tarif warnet paling mahal yang pernah saya temui. Pantes aja namanya “RP net”,pengen rasanya saya buka Warnet disana dengan nama ” $$ net” Hahahahahahaha….
Jika uang cash habis dan membutuhkan ATM,ada ATM BNI berjarak sekitar 1,5 KM dari pelabuhan,kawan-kawan bisa naik ojek untuk ke ATM dengan tarif 5000,-.
- Homestay “Dua Satu” tempat orang2 asli komodo menginap berjarak sekitar 100 meter dari pintu keluar pelabuhan ke arah kanan. Dekat dengan rumah makan Palapa.
- Boat jurusan pulau komodo beroperasi 2 hari sekali,kita bisa cari informasi ke dermaga di belakang pasar ikan tentang jadwal boat ini.
Saran dari saya,bersikap baiklah pada orang-orang asli daerah ini,karena mereka akan membalas kebaikan sikap kita berlipat-lipat. SALAM RANSEL dan SELAMAT JALAN-JALAN.
Jalur dan Biaya :
Asumsi : 1 orang
Malang-Banyuwangi : 18.500,-
Bayuwangi-Gilimanuk : 6000,-
Gilimanuk-Padangbai : 40.000,-
Padangbai-Lembar : 36.000,-
Lembar – Mataram : 20.000,-
Mataram-Bima-Sape-Labuhan Bajo : 200.000,- (menggunakan bis Langsung Indah)
Penginapan di Labuhan Bajo : 25.000 x 2 Malam : 50.000,-
Ongkos perahu ke pulau komodo : 20.000 x 2 : 40.000,-
Tiket masuk Komodo + Donation fee : 100.000,- jika bawa kamera ada charge lagi antara 25-50 ribu tergantung jenis kamera
Kembali ke mataram 200.000,-
Mataram – Pamenang : 20.000,-
Pamenang – Lembar : 25.000,-
Lembar – Padangbai : 36.000,-
Padangbai-Denpasar : 30.000,-
Denpasar – Gilimanuk : 25.000,-
Gilimanuk – Ketapang (Banyuwangi) : 6000,-
Ketapang – Malang : 18.500,- naik kereta api tawangalun.
Total Biaya : 871.000,- belum termasuk makan dan minum.
Mas Irfan Aulia Rahman
Kadal Raksasa
Hitching dari Labuhan Bajo sampai Banyuwangi
Ini sebenarnya adalah catatan perjalanan teman saya. Dia bernama mas Irfan dari Malang. Dan postingan ini sudah atas izinya.
Big thanks to mas Irfan.